Lokasi mata air |
Salah satu jenis tumbuhan yang ada di sekitar mata air tersebut adalah Tanggala (Unidentified) dengan diameter lebih dari 20 cm. Disekelilingnya terdapat tumbuhan bawah dan semai diantaranya adalah Pandan hutan (Pandanus sp), Aren (Arenga pinnata) atau "Kanoru" dalam bahasa Sumba dan Sirih hutan (Piper sp).
Mata air |
Berdasarkan informasi dari tokoh desa Wanggabewa diketahui bahwa mata air tersebut merupakan mata air keramat oleh masyarakat Marapu. Mata air ini muncul di sekitar akar pohon Tanggala. Dahulu lokasi mata air ini sering digunakan untuk ritual adat Marapu sehingga tidak sembarangan orang boleh memanfaatkannya. Mitos yang berkembang adalah bahwa mata air tersebut mampu berubah warna menjadi merah yang menandakan bahwa akan terjadi musibah di desa Wanggabewa.
Mitos lainnya adalah apabila dilokasi mata air sedang dilakukan ritual Marapu maka setiap orang yang melintas tidak boleh melihat, akan tetapi berjalan dengan membelakanginya, dan apabila dilanggar maka orang tersebut akan mendapatkan musibah. Namun sekarang mitos tersebut perlahan-lahan mulai memudar seiring berjalannya waktu dan jumlah masyarakat Marapu semakin berkurang dikarenakan sebagian dari mereka telah masuk Agama Kristen.
Salam Konservasi!